Bogor, 1 September 2024 – Himpro ruminansia SKHB IPB mengadakan kegiatan Studi Lapang Ruminant: Ruminers Basic Knowledge. Kegiatan ini dilaksanakan bertempat di Unit Rehabilitasi Reproduksi SKHB IPB. Topik kegiatan kali ini adalah tentang palpasi dan vaginoskopi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dasar mengenai teknik palpasi dan vaginoskopi terutama pada hewan ruminansia. Dr. drh. Dedi Rahmat Setiadi, M.Si. merupakan narasumber yang membersamai kami dalam kegiatan kali ini.
Kegiatan dimuai dengan pemaparan materi mengenai palpasi perektal. Deteksi kebuntingan dapat kita lakukan secara laboratoris (darah, feses, rambut, saliva, urin) maupun secara fisik (paplasi, USG). Palpasi perektal adalah metode yang digunakan untuk memeriksa organ reproduksi internal hewan melalui rektum. Teknik ini sangat penting untuk mendeteksi kondisi seperti kebuntingan, kelainan reproduksi, dan kesehatan umum organ reproduksi. Beberapa kelebihan teknik ini yaitu, sederhana, praktis, efisien, keakuratan tinggi, dan hampir tidak ada kekurangan namun harus dikerjakan secara lege artis dan perlu banyak berlatih ujar Dr. drh. Dedi Rahmat Setiadi, M.Si.
Prosedur dalam melakukan palpasi perektal harus memperhatikan keselamatan petugas maupun hewan ternak. Keselamatan petugas meliputi penggunaan sarung tangan panjang, boots untuk menghindari kaki terinjak hewan, posisi berdiri yang benar, dan waspada tanda bahaya. Keselamatan hewan ternak meliputi penggunaan pelumas untuk mengurangi cedera dinding rektum, tidak memakai aksesoris seperti cincin, kuku pendek, penempatan dan restraint hewan yang benar. Langkah-langkah palpasi perektal :
- Persiapan alat dan hewan ternak,
- Memakai sarung tangan yang telah diberi pelumas, boleh tangan kanan ataupun kiri,
- Posisi berdiri : satu kaki didepan sesuai dengan tangan yang akan digunakan dan badan menghadap ke samping,
- Masukan tangan perlahan (memutar-mutar) kedalam rektum dengan jari mengepal membentuk kerucut, minimalkan tangan keluar masuk rektum untuk mengurangi resiko cedera,
- Keluarkan feses tanpa mengeluarkan tangan dari rektum,
- Arahkan tangan ke dasar rektum dan cari organ yang mudah dikenali : serviks (seperti pisang molen), bifurcatio cornua (percabangan), cornua uteri (seperti tanduk),
- Periksa tanda-tanda kebuntingan,
- Keluarkan tangan dengan hati-hati dan bersihkan.
Vaginoskopi adalah prosedur diagnostik yang digunakan untuk memeriksa bagian dalam vagina dan serviks dengan menggunakan alat yang disebut vaginoskop. Tujuan dari melakukan ini adalah untuk mendiagnosis infeksi pada vagina atau serviks, deteksi kanker, dan memeriksa kelainan struktural. Setelah pemaparan materi kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi dan praktik langsung palpasi perektal dan vaginoskopi pada hewan sapi. Semua anggota ruminers yang hadir berkesempatan mencoba dengan dipandu oleh drh. Dedi. Memang perlu sering berlatih untuk bisa merasakan organ yang kita cari. Kegiatan diakhiri dengan foto dan makan bersama. Akhirnya dengan kegiatan Ruminers Basic Knowledge ini diharapkan mampu mamahami prinsip dasar teknik palpasi dan vaginoskopi.