Artikel

Koleksi Sampel Darah dan Pemeriksaan Endoparasit Pada Domba

Bogor, 12 Oktober 2024 – Himpro ruminansia SKHB IPB kembali mengadakan kegiatan Studi Lapang Ruminant: Ruminers Basic Knowledge dengan topik “koleksi sampel darah dan pemeriksaan endoparasit pada domba“. Kegiatan yang dilaksanakan berfokus untuk memberikan pengalaman langsung kepada anggota ruminers sehingga dapat memahami proses diagnosis penyakit, menerapkan pengetahuan teoritis, dan mengembangkan kemampuan praktis.

Bertempat di Laboratorium Endoparasit SKHB IPB University. Ruminers diberikan kesempatan untuk langsung mempraktikkan teknik pengambilan sampel darah dan deteksi endoparasit pada domba. Kegiatan kali ini dibersamai oleh Dr. drh Ridi Arif yang merupakan dosen di Divisi Parasitologi dan Entomologi SKHB IPB University . Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan dasar yang diperlukan dalam bidang peternakan ruminansia.

Pertama kegiatan diawali dengan pemaparan materi menganai teknik pengambilan sampel darah dan deteksi endoparasit pada domba. Kegiatan dilanjutkan praktik secara langsung pengambilan sampel darah. Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah syringe, kapas beralkohol, tourniquet, dan tabung EDTA. Pertama domba dipersiapkan dengan dihandling dengan baik. Scapula dijepit oleh kedua kaki, mandibula di angkat sedikit dengan tangan kanan dan daerah oksipital di tempelkan pada paha sehingga kepala domba terfiksasi. Selanjutnya pemasangan tourniquet dilakukan dibawah area pengambilan darah, dan darah diambil pada vena jugularis. Sebelumya daerah pengambilan darah dibersihkan dengan kapas beralkohol. Kemudian syringe ditusukan dan darah diaspirasi sesuai kebutuhan, darah dimasukan ke dalam tabung EDTA untuk dibuat preparat ulas darah, masase daerah pengambilan darah dengan kapas beralkohol. Pengambilan darah pada domba maksimal dapat dilakukan 3 kali dalam satu hari ujar dok Ridi Arif.

Selanjutnya kegiatan pemeriksaan endoparasit menggunakan sampel feses domba. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan kali ini adalah metode flotasi, McMaster, dan filtrasi. Pada metode flotasi/pengapungan digunakan untuk memisahkan telur cacing dan kista dari tinja. Metode ini menggunakan larutan NaCl jenuh atau larutan gula jenuh dengan berat jenis yang lebih besar dari telur cacing. Sehingga telur akan mengapung ke permukaan dan menempel pada cover glass penutup. Pada metode McMaster feses sebanyak 4 gram dicampurkan dengan 56 mL larutan garam gula jenuh/flotasi lalu disaring menggunakan saringan teh dan dihomogenkan kembali. Suspensi diambil menggunakan pipet tetes kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung McMaster dan ditunggu 10 sampai 15 menit. Preparat diperiksa menggunakan mikroskop dan jumlah telur cacing setiap gram tinja (TTGT) dihitung. Pada metode filtrasi semabyak 4 gram feses dilarutkan dan disaring bertingkat sebanyak 3 kali tahapan dan diamati dibawah mikroskop.

Kegiatan diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama dan dilanjutkan dengan makan siang. Akhirnya dari kegiatan koleksi sampel darah dan pemeriksaan endoparasit pada domba ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara teori yang diperoleh di kelas dengan praktik langsung, sehingga dapat lebih memahami konsep-konsep yang telah dipelajari juga dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak ruminansia di masa depan.

 

 

 

 

70 views